DISKRIMINASI DAN ETNOSENTRISME
Diskriminasi
Diskriminasi,
menurut wikipedia bahasa Indonesia artinya merujuk kepada pelayanan yang tidak
adil terhadap individu tertentu, dimana layanan ini dibuat berdasarkan
karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Ketika seseorang
diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik tertentu, seperti suku,
agama, ras, antargolongan, jenis kelamin, politik, atau karakteristik lainnya,
diduga merupakan dasar dari tindakan diskriminsasi.
Pengertian diskriminasi dalam ruang lingkup hukum hak
asasi manusia Indonesia (human rights law) dapat dilihat dalam Pasal 1 Ayat (3)
UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang berbunyi, “Diskriminasi
adalah setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang langsung atau tak
langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik,
kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa,
keyakinan politik, yang berakibat pengurangan, penyimpangan, atau penghapusan,
pengakuan, pelaksanaan atau penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar
dalam kehidupan baik individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi,
hukum, sosial, budaya, dan aspek kehidupan lainnya”.
Sikap diskriminasi akan memperlakukan seseorang secara subjektif, bukan secara
objektif. Dalam kehidupan sehari-hari, istilah diskriminasi mungkin yang sering
kita sebut dengan “Pilih-Kasih”. Jadi pada intinya, diskriminasi akan mengubah
peluang yang dimiliki oleh seseorang yang didiskriminasi, disaat sebenarnya dia
memiliki peluang sama dengan orang lain. Diskriminasi tidak hanya dialami oleh
manusia, tetapi makhuk hidup lain seperti hewan pun bisa mendapatkan perlakuan
diskriminasi.
Diskriminasi dibagi menjadi 2, yaitu :
Diskriminasi langsung, terjadi
saat hukum, peraturan atau kebijakan jelas-jelas menyebutkan
karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, ras, dan
sebagainya, dan menghambat adanya peluang yang sama.
Diskriminasi tidak langsung, terjadi
saat peraturan yang bersifat netral menjadi diskriminatif saat diterapkan di lapangan.
Faktor timbulnya diskriminasi
- berlatar belakang sejarah
- dilatarbelakangi olehperkembangan sosio-kultural dan situasional
- bersumber dari faktor kepribadian
- berlatar belakangdari perbedaan keyakinan, kepercayaan dan agama
Contoh
Diskriminasi :
1.
Orang tua yang melahirkan anak yang cacat, kemudian orang tua tersebut
memperlakukan anaknya yang cacat tersebut dengan cara yang berbeda dari anaknya
yang lain yang tidak mengalami cacat, atau bahkan menitipkannya kepada orang
lain karena merasa malu. Padahal bagaimanapun anak tersebut adalah titipan
Tuhan, yang harus dipertanggung jawabkan kelak.
2.
Ada juga kasus diskriminasi di area parkir kendaraan. Terkadang ada saja tukang
parkir yang lebih memilih kendaraan-kendaraan yang bagus untuk ia parkirkan,
ketimbang kendaraan-kendaraan yang lebih jadul. Memang diskriminasi dapat
terjadi dimana saja.
3.
Penyakit bisa menyerang siapa saja, tidak memandang dia anak kecil atau orang
dewasa, bahkan kaya ataupun miskin. Ketika seseorang hendak berobat ke rumah
sakit, terlebih dahulu harus menyelesaikan urusan biaya berobat ke bagian
administrasi. Biasanya rumah sakit akan terlebih dahulu melayani pasien yang
memiliki biaya pengobatan ketimbang pasien yang tidak memiliki biaya rumah
sakit. Ketika hanya tersisa satu ruang perawatan, biasanya rumah sakit akan
memberikannya kepada orang yang memiliki biaya untuk perawatan, padahal orang
yang tidak memiliki biaya harus lebih dahulu mendapatkan perawatan.
4.
Penderita ODHA biasanya tidak terlalu nampak gejalanya bila dilihat secara
kasat mata. Tetapi, bila ODHA sudah ketahuan bahwa dia menderita penyakit
tersebut, biasanya orang disekelilingnya akan menjauhinya, tidak terkecuali
orang terdekatnya seperti teman, sahabat, bahkan keluarga. Padahal, hanya
dengan berdekatan dengan ODHA tidak akan menularkan penyakit HIV AIDS tersebut,
jadi tidak bijaksana jika kita mendiskriminasi orang-orang yang menderita HIV
AIDS
upaya upaya untuk mengurangi/menghilangkan
diskriminasi
- perbaikan kondisi sosial ekonomi
pemerataan dan usaha peningkatan
pendapatan bagi warga negara Indonesia masih tergolong dibawah garis kemiskinan
akan mengurangi adanya kesenjangan-kesenjangan sosial antar si kaya dan si
miskin. Melalui program-program pembangunan yang mantap tang didukung oleh
lembaga-lembaga ekonomi pedesaan seperti BUUD dan KUD. Juga melalui program KCK
(kredit candak kulak), KMKP (kredit modal kerja permanen), dan dalam sektor
pertanian dengan intensifikasi khusus (Insus), proyek perkebunan inti rakyat
(PIR), juga proyek tebu rakyat diperkirakan golongan ekonomi lemah lambat laun
akan dapat menikmati usaha-usaha pemerintah dalam perbaikan sektor
perekonomian. Dengan begitu prasangka-prasangka ketidakadilan dalam sektor
perekonomian antara kelompok kuat dan kelompok ekonomi lemah sedikit banyak
dapat dikurangi dan akhirnya akan sirna.
2. Perluasan
kesempatan belajar
Jika dapat
mencapai prestasi tinggi dan dapat mempertahanhan secara konsisten, beasiswa
yang aneka ragam itu dapat diraih dan kantong pun tidak akan kering kerontang.Dengan memberi kesempatan luas untuk mencapai
tingkat pendidikan dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi bagi seluruh
warga negara indonesia tanpa kecuali, prasangka dan perasaan tidak adil pada
sektor pendidikan cepat atau lambat akan hilang lenyap.
3. Sikap terbuka dan lapang dada
Sesungguhnya idealisme paham kebangsaan yang mencanangkan persatuan dan kemerdekaan, telah menumbuhkan sikap kesepakatan, solidaritas yang tinggi. Dengan berbagai sikap unggul itu, diharapkan akan berkelanjutan dengan sikap saling percaya, saling menghargai, menghormati dan menjauhi dari dari sikap berprasangka. Dilandasi dengan sikap-aikap tersebut akn mucul sikap terbuka, sikap lapang, untuk menerma kritik, suatu makna dari perbedaan pendapat yang wajar dalam kemajemukan masyarakat indonesia. Upaya menjalin komunikasi dua arah, karena masing-masing berniat membuka diri untuk berdialog antar golongan, antar kelompok sosial yang diduga berprasangka dengan tujuan membina kesatuan dan persatuan bangsa adalah suatu cara yang sungguh bijaksana.
Jadi, diskriminasi
adalah suatu sikap yg mengucilkan seseorang atau suatu kelompok yang lebih
lemah atau lebih kecil, sikap dskriminasi sangatlah merugikan seseorang yang
menjadi korbannya, sekarang sudah banyak muncul di media massa tetntang kassus
– kasus diskriminasi yang membuat korbanya merasa tertekan. Dengan adanya upaya
–upaya tersebut kita sebagai masyarakat berbangsa dan beragama wajib memiliki
rasa toleransi dan kasih sayang agar tidak timbul sikap diskriminasai. Seperti
pengertian “Bhinneka Tunggal Ika” adalah berbicara masyarakat yang harmonis dan
saling menghargai bukan saling mendiskriminasi satu sama lain.
Etnosentrisme
Arti dari Sikap etnosentrisme adalah sikap yang
menggunakan pandangan dan cara hidup dari sudut pandangnya sebagai tolok ukur
untuk menilai kelompok lain. Apabila tidak dikelola dengan baik, perbedaan
budaya dan adat istiadat antarkelompok masyarakat tersebut akan menimbulkan
konflik sosial akibat adanya sikap etnosentrisme. Sikap tersebut timbul karena
adanya anggapan suatu kelompok masyarakat bahwa mereka memiliki pandangan hidup
dan sistem nilai yang berbeda dengan kelompok masyarakat lainnya.
Menurut Matsumoto (1996) etnosentrisme adalah
kecenderungan untuk melihat dunia hanya melalui sudut pandang budaya sendiri.
Berdasarkan definisi ini etnosentrisme tidak selalu negatif sebagimana umumnya
dipahami.
Porter
dan Samovar mendefinisikan etnosentrisme seraya menuturkan, “Sumber utama
perbedaan budaya dalam sikap adalah etnosentrisme, yaitu kecenderungan
memandang orang lain secara tidak sadar dengan menggunakan kelompok kita
sendiri dan kebiasaan kita sendiri sebagai kriteria untuk penilaian. Makin
besar kesamaan kita dengan mereka, makin dekat mereka dengan kita; makin besar
ketidaksamaan, makin jauh mereka dari kita. Kita cenderung melihat kelompok
kita, negeri kita, budaya kita sendiri, sebagai yang paling baik, sebagai yang
paling bermoral.”
Etnosentrisme
dalam hal tertentu juga merupakan sesuatu yang positif. Tidak seperti anggapan
umum yang mengatakan bahwa etnosentrisme merupakan sesuatu yang semata-mata
buruk, etnosentrisme juga merupakan sesuatu yang fungsional karena mendorong
kelompok dalam perjuangan mencari kekuasaan dan kekayaan. Pada saat konflik,
etnosentrisme benar-benar bermanfaat. Dengan adanya etnosentrisme, kelompok
yang terlibat konflik dengan kelompok lain akan saling dukung satu sama lain.
Salah satu contoh dari fenomena ini adalah ketika terjadi pengusiran terhadap
etnis Madura di Kalimantan, banyak etnis Madura di lain tempat mengecam
pengusiran itu dan membantu para pengungsi.
Etnosentrisme memiliki dua tipe yang
satu sama lain saling berlawanan.
Tipe pertama adalah etnosentrisme fleksibel.
Seseorang yang memiliki etnosentrisme ini dapat belajar cara-cara meletakkan
etnosentrisme dan persepsi mereka secara tepat dan bereaksi terhadap suatu
realitas didasarkan pada cara pandang budaya mereka serta menafsirkan perilaku orang
lain berdasarkan latar belakang budayanya.
Tipe
kedua adalah etnosentrisme infleksibel. Etnosentrisme ini dicirikan dengan
ketidakmampuan untuk keluar dari perspektif yang dimiliki atau hanya bisa
memahami sesuatu berdasarkan perspektif yang dimiliki dan tidak mampu memahami
perilaku orang lain berdasarkan latar belakang budayanya.
Etnosentrisme
jelas bukan sesuatu yang harus dihilangkan sama sekali. Ia patut dipelihara
karena etnosentrisme memang fungsional. Dalam hal ini etnosentrisme
fleksibellah yang harus dikembangkan. Dengan etnosentrisme fleksibel, kehidupan
multikultur yang damai bisa berlangsung sementara masing-masing kultur tidak
terganggu.
Ketika suku
bangsa yang satu menganggap suku bangsa yang lain lebih rendah maka sikap
demikian akan menimbulkan konflik. Konflik tersebut, misalnya kasus sara, yaitu
pertentangan yang didasari oleh suku, agama, ras, dan antargolongan. Dampak
negatif yang lebih luas dari sikap etnosentrisme antara lain:
a. Mengurangi keobjektifan ilmu pengetahuan
b. Menghambat pertukaran budaya
c. Menghambat proses asimilasi kelompok yang berbeda
d. Memacu timbulnya konflik sosial.
Di sisi yang lain, jika dilihat dari fungsi sosial,
etnosentrisme dapat menghubungkan seseorang dengan kelompok sehingga dapat menimbulkan
solidaritas kelompok yang sangat kuat. Dengan memiliki rasa solidaritas, setiap
individu akan bersedia memberikan pengorbanan secara maksimal. Sikap
etnosentrisme diajarkan kepada kelompok bersama dengan nilai-nilai kebudayaan.
Salah satu bukti adanya sikap etnosentrisme adalah hampir setiap individu
merasa bahwa kebudayaannya yang paling baik dan lebih tinggi dibanding dengan
kebudayaan lainnya, misalnya:
a. Bangsa Amerika bangga akan kekayaan materinya
b. Bangsa Mesir bangga akan peninggalan kepurbakalaan yang bernilai tinggi
c. Bangsa Prancis bangga akan bahasanya
d. Bangsa Italia bangga akan musiknya.
Dampak positif dari etnosentrisme yaitu dapat
mempertinggi semangat patriotisme, menjaga keutuhan dan stabilitas kebudayaan,
serta mempertinggi rasa cinta pada bangsa sendiri.
Pada negara indonesia apabila kita dalami masih ada
saja yang menjadikan etnosentrisme ini sebgai kebiasaan sehari- hari. Indonesia
terdiri dari berbagai kepulauan serta beaneka ragam pula suku dan adat istiadatnya.
Kalau kita dalami maknanya, sesungguhnya kita sangat bisa hidup bersatu tanpa
menjatuhkan pandangan tentang tolak ukur. disamping satu kekurangan masih ada
banyak kelebihan yang terdapat pada orang lain maupun diri kita pribadi.
Sumber :
id.wikipedia.org/wiki/Diskriminasi
http://blog-pelajaransekolah.blogspot.com/2013/06/pengertian-etnosentrisme.html
Komentar
Posting Komentar