Tugas Softskill Permasalahan Sosial dan Budaya




Penyebab pengangguran di Indonesia

a)  Jumlah penduduk besar
Menurut sensus penduduk  tahun 2000 jumlah penduduk Indoonesia 2006, 3 Juta jiwa Jumlah penduduk yang besar sebisanya di imbangi oleh Kesempatan kerja yang luas Artinya seluruh penduduk dapat bekerja dan Memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya .
      b)  Rasio ketergantungan tinggi
      Semakin banyak anggota keluarga yang tidak bekerja, semakin besar Beban tanggungan anggota keluarga yang bekerja. Hal ini tidak menjadi masalah jika pendapatan angota keluarga yang bekerja cukup banyak. namun, tidak semua keluarga di Indonesia hidup berkecukupan, dapat menikmati pendapatanyang tinggi. Angka yang menunjukkan besarnya beban tanggungan dari kelompok usia produktif disebut rasio ketergantungan (Dependecy ratio).
      c)  Persebaran penduduk yang tidak merata.
Tinginya kepadatan  penduduk beberapa kota besar di pulau Jawa ini salah satunya karma adanya urbanisasi yaitu arus perpindahan penduduk dari pedesaan ke daerah perkotaan. Mereka pindah dengan berbagai alasan, kepadatan penduduk juga menyebabkan munculnya pemukiman - pemukiman kumuh didaratan sungai dan sepanjang rel kereta api. Sebaliknya banyak tanah kosong diluar pulau Jawa yang belum di Manfaatkan secara optimal. Bahkan banyak daerah terpencil yang kekurangan tenaga seperti guru, petugas kesehatan, dan petugas pemerintahan. Semua itu membutuhkan kesediaan putra-putra daerah untuk membangun daerahnya sendiri.
       d)     Terbatasnya kesempatan kerja
Kesempatan kerja (Employment) adalah banyaknya lapangan pekerjaan yang tersedia untuk angkatan kerja. Semua anggota masyarakat yang sudah dewasa harus mempereoleh kesempatan kerja dan bekerja sesuai bakat keahliannya. Kesempatan kerja ini disediakan oleh rumah tangga, perusahaan, lembaga pemerintah yang memiliki pekerjaan yang belum dikerjakan. Perusahaan mencari tenagakerja dengan berbagai kualifikasi. Banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan tergantung besar kecilnya produksi perusahaan.



Secara umum banyak sekali dampak negatif akibat pengangguran, diantaranya

·                     Kemiskinan adalah akibat utama dari pengangguran. Walau memiliki sebagian harta, namun bila mengalami pengangguran maka perlahan akan menjadi miskin.
·                     Bertambahnya tingkat kriminal. Hal ini disebabkan oleh kemiskinan. Banyak pelaku kriminal berasal dari mereka yang miskin atau tidak mampu. Dan sebagian dari mereka beralasan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
·                     Stres dan Depresi akibat pengangguran. Karena mereka tidak bisa mencukupi kebutuhannya, ditambah lagi hutang-piutang yang menumpuk. Banyak dari mereka yang mengalami stres dan depresi melakukan bunuh diri karena tidak sanggup menjalani hidup yang sulit.
·                     Beban sosial tinggi, pemerintah harus mensubsidi pengangguran
·                     Daya beli menurun, inflasi, beberapa perusahaan gulung tikar
·                     Pendapatan perkapita menurun
·                     Tingkat kesejahteraan rakyat menurun.
·                     Maraknya demo
·                     beban orang tua lebih berat

Keadaan pengangguran di Indonesia

Jumlah angkatan kerja yang bekerja mengalami peningkatan 8,3 juta dalam waktu empat tahun, hal ini dibarengi dengan adanya penurunan pengangguran terbuka dari 9,9 persen menjadi 8,5 persen. Namun kenyataanya selama empat tahun terakhir pengangguran secara keseluruhan hanya mengalami penurunan sebesar 823.800. Survey ini pun menunjukan bahwa kondisi setengah menganggur, angkatan kerja yang bekerja dibawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu) mengalami peningkatan dari 27,9 pada tahun 2004 menjadi 30,6 juta pada Februari 2004 dengan komposisi setengah pengangguran terpaksa,setengah menggangur yang masih berusaha untuk mencari kerja ditempat lain, sebanyak 14,6 juta orang dan setengah pengangguran suka rela, setengah pengangguran yang tidak mencari kerja ditempat lain, sebanyak 14,0 juta.
Struktur pengangguran pun saat ini mengalami perubahan, yang pada awalnya memiliki trend kecenderungan kepada pengangguran tidak terdidik atau pengangguran yang tidak memiliki pengetahuan (pendidikan) dan keahlian ke arah pengangguran terdidik. Hal ini dapat dilihat dengan jumlah pengangguran dari lulusan Sekolah Menengah Atas hingga tingkat perguruan tinggi angka pengangguran terbuka sebesar 55,37 dengan komposisi terbesar berasal dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan sebesar 17,26. Proporsi pengangguran terdidik setiap tahun mengingkat mulai tahun 1994 sebesar 17 persen, tahun 2004 menjadi 26 persen dan peningkatan tertinggi pada tahun 2008 dimana dalam 4 tahun penganguran terdidik menjadi 50,3 persen atau naik 24,3 persen.


 Solusi permasalahan pengangguran

1.      Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Cara ini dilakukan dengan memberikan latihan-latihan keterampilan disegala bidang. Jika kualitas SDM meningkat otomatis akan meningkatkan tingkat produktifitas sehingga tak lagi dijumpai kesulitan bagi perusahaan maupun lembaga dalam mencari tenaga kerja yang terampil dan profesional
2.      Menciptakan lapangan kerja baru
Pengangguran dapat di atasi dengan membuka lapangan kerja baru, baik bagi Perusahaan, Negara maupun swasta.
3.      Menumbuh kembangkan usaha wiraswasta
Penduduk yang masih menganggur diharapkan dapat mendiri dengan cara berwiraswasta tentunya dengan terlebih dahulu mengikuti latihan, pendidikan, dan lokarnya mengenai wiraswasta. Dengan banyaknya penduduk yang berwiraswasta akan mengurangi jumlah pengangguran.
4.      Pemerintah berusaha meningkatkan pertumbuhan ekonimi dengan pertumbuhan
yang baik, kegiatan ekonomi akan meningkat dan dapat menyerap tenaga kerja yang masih menganggur.
5.      Pendirian  tempat latihan kerja,seperti Balai Latihan Kerja (BLK)
6.      Mengembangkan Usaha Informasi dan Usaha Kecil
7.      Mengembangkan Usaha Informasi dan Usaha Kecil
8.      Pengiriman Tenaga Kerja Ke Luar Negeri
9.      Mengadakan Transmigrasi (Untuk meratakan penduduk)


TANGGAPAN

            Harus ada tindak lanjut yang lebih serius dari para pemerintah dengan menambah lapangan kerja baru atau meningkatkan kualitas para penganggur agar dapat mencapai mutu minimal yang disyaratkan oleh penyedia lapangan kerja atau para penganggur dapat membuka lapangan pekerjaan sendiri/ menjadi wiraswastawan.





SUMBER

http://www.scribd.com .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DISKRIMINASI DAN ETNOSENTRISME

NoSQL Database

KOMPUTASI